Memacu Adrenalin di Tubing Sungai Tuntang
Setelah membaca artikel tersebut barulah saya tahu bahwa ada bagian dari Sungai Tuntang yang cocok digunakan untuk tubing. Tepatnya di Desa Sambirejo Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Saya pun mencoba menghubungi teman yang menulis artikel tersebut dan diarahkan untuk menghubungi Bang Zacky (no telp: 0817-6549-433) sebagai salah satu dari pengelola tubing Sungai Tuntang ini.
Berbekal informasi dari Bang Zacky, saya beserta tiga teman saya akhirnya berangkat menuju Desa Sambirejo. Tempat ini cukup mudah dicapai baik menggunakan mobil atau motor. Dari Salatiga, ambil arah menuju Bringin dan saat sampai di pertigaan pasar Bringin, ambil belokan ke kiri. Lurus terus sekitar 6 km hingga menemui SDN 2 Sambirejo. Oleh Bang Zacky, saya diarahkan untuk berhenti di Balai Desa Sambirejo yang terletak bersebelahan dengan SDN 2 Sambirejo yang juga digunakan sebagai basecamp tubing Sungai Tuntang ini.
"Tubing ini sebenarnya kegiatan untuk anak-anak remaja desa, mas, agar mereka mempunyai kegiatan untuk menyalurkan hobinya," seru Bang Zacky mengawali cerita asal mula tubing Kali Tuntang. Bagi mereka, tubing ini merupakan sarana yang digunakan orang-orang sekitar untuk menarik perhatian para pemuda desa agar mereka ikut menggali potensi desa yang bisa dimanfaatkan dan juga bisa menjaga kelestarian alam di Desa Sambirejo. Terlihat antusiasme dari mimik muka para pengelola saat mereka bercerita bagaimana awal mereka mendirikan tubing ini. Mereka menaruh harapan yang cukup besar agar kelak Tubing Sungai Tuntang ini bisa lebih dikenal layaknya tubing di Goa Pindul atau Sungai Oyo di Wonosari.
Tubing ini tergolong masih seumur jagung. Baru sekitar dua bulan tubing ini didirikan. Bahkan, kami merupakan pelanggan pertama dari luar Desa yang akan mencoba tubing ini. Saya cukup kaget dan senang mendengarnya. Mereka juga bercerita jika tubing ini sebenarnya masih tahap rintisan dan belum memiliki peralatan yang lengkap. Tapi mereka meyakinkan kami bahwa tubing ini aman karena mereka sendiri sudah pernah mencobanya. Terlebih arus air tidak begitu deras sehingga tidak perlu khawatir akan terseret arus.
![]() |
kami berempat berpose sebelum petualangan |
Lewat peta yang digantung di dinding ruangan Balai Desa, Bang Zacky memberitahu kami rute yang bakal ditempuh. Dia menunjukkan banyaknya kelokan yang nanti akan kami lalui. Salah satu lekukan bahkan berbentuk U dan menurutnya inilah salah satu lekukan yang menantang. "Ini akan menjadi sebuah petualangan seru," ucap saya. Tapi tidak bagi teman saya yang tidak bisa berenang. Dia kelihatan gugup saat mendengar gambaran rute dan situasi sungai yang akan dilalui. Kami mencoba menenangkannya dengan mengatakan bahwa kami akan dipandu dan dikawal banyak orang. Lagipula kami memakai jaket pelampung sehingga kemungkinan untuk tenggelam sangat kecil, kecuali jaket pelampung tersebut terlepas.
Selesai memakai jaket pelampung, kami naik mobil menuju spot tube-rafting yang terletak tak jauh dari Balai Desa. Mobil yang kami tumpangi berhenti di pinggir jalan karena tidak bisa mengantarkan kami hingga ke pinggir sungai. Dari sini kami harus berjalan kaki sambil menggotong ban-ban rakitan tersebut untuk menuju ke pinggir sungai yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat kami berhenti.
![]() | |
tim rafting bersama-sama membawa rakit ban ke hulu sungai |
![]() |
Rakit ban ini bahkan juga aman bagi anak-anak |
![]() |
Bersiap-siap untuk mengarungi Sungai Tuntang menggunakan rakit ban |
![]() |
kebersamaan menyantap nasi jagung yang menjadi menu andalan |
Kami mengawali perjalanan kedua kami dengan melewati patahan kecil pada bendungan. Lagi-lagi kami jatuh karena posisi jatuh kami yang tidak benar. Tim tubing yang sudah bersiaga sedari tadi menolong kami mengembalikan rakit ke posisi semula.
![]() |
Kami mencoba melewati patahan bendungan yang pendek dengan pengawasan dari tim tubing. |
Saya benar-benar salut kepada dua teman wanita dalam tim kami. Mereka tidak bisa berenang, bahkan salah satunya sempat takut di awal, tapi kini mereka berdua sangat menikmati petualangan. Mereka berhasil menaklukan ketakutan mereka melawan air dan bahkan bisa bersenang-senang di atasnya. Memang benar kata para Bang Zacky jika Sungai Tuntang diperuntukkan bagi para pemula atau medium karena levelnya yang masih tergolong aman dan tidak berbahaya.
![]() |
Salah satu tim mencoba menaklukan patahan sungai |
Setelah perjalanan panjang dan seru, kami akhirnya mencapai garis finish yang terletak di Dusun Kalikurmo. Kami melepas lelah sambil memakan bakso yang sudah disiapkan oleh tim tubing. Baru setelah mobil siap, kami dibawa kembali ke Bali Desa untuk membersihkan diri.
Sebagai pelanggan pertama yang datang dari luar desa, kami benar-benar dijamu dengan spesial. Beberapa kali kami disediakan makanan, mulai dari nasi jagung hingga durian sebagai penutup petualangan. Padahal kami hanya diminta untuk membayar uang sebesar tiga puluh ribu saja perorang. Murah bukan? Namanya juga lagi promo. Selain itu, tim tubing juga sangat memperhatikan keselamatan kami selama perjalanan. Mereka memastikan bahwa tubing ini aman untuk siapa saja, bahkan bagi orang yang tidak bisa berenang.
Peta Desa Sambirejo Kecamatan Bringin Kabupaten Tuntang
Harga paketan brpa?
BalasHapus